Tubuh Kelebihan Gula? Tandai Gejalanya Sebelum Terlambat
1Buy Celebrex Online – Kelebihan gula dalam konsumsi sehari-hari bisa tampak sepele, namun sebenarnya berdampak serius bagi kesehatan. Meski gula mampu memberikan energi instan, asupan berlebih justru dapat memicu berbagai gangguan, mulai dari masalah fisik hingga perubahan suasana hati.
Menurut American Heart Association (AHA), rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan setiap hari, angka ini lebih dari dua hingga tiga kali lipat dari batas yang direkomendasikan. AHA menyarankan batas konsumsi harian gula tambahan sebanyak 9 sendok teh (36 gram) untuk pria dan 6 sendok teh (25 gram) untuk wanita.
Minuman bersoda, jus kemasan, kue-kue manis, es krim, donat, dan pastry menjadi sumber utama gula tambahan. Namun, jangan tertipu oleh makanan yang terlihat sehat seperti granola, yogurt berperisa, atau sereal instan, karena bisa jadi kandungan gulanya cukup tinggi. Itulah sebabnya, penting bagi setiap orang untuk mulai membiasakan membaca label nutrisi secara teliti.
“Simak Juga: Kenali 5 Ciri Infeksi Salmonella Akibat Tomat dan Mentimun”
Ahli diet dan konsultan kesehatan Amy Goodson mengungkapkan bahwa tubuh sebenarnya memberikan sinyal saat kelebihan gula. Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya mulai kurangi asupan gula dan perbaiki pola makan dengan menambah serat, protein, dan lemak sehat.
Berikut 7 tanda tubuh kelebihan gula yang patut diwaspadai:
Perubahan suasana hati secara ekstrem bisa berkaitan dengan fluktuasi gula darah. Kadang merasa sangat senang, lalu tiba-tiba jadi gelisah atau mudah tersinggung tanpa sebab yang jelas.
Konsumsi camilan dan minuman manis menyumbang kalori kosong yang cepat terakumulasi menjadi lemak tubuh. Gula juga menurunkan sensitivitas insulin, mempercepat penambahan berat badan.
Gula tinggi glikemik dapat memicu hormon penyebab jerawat dan merangsang produksi minyak di kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap peradangan.
Gula memberikan energi cepat, tapi efeknya tidak bertahan lama. Setelah lonjakan energi, tubuh akan mengalami “crash” yang membuat Anda terasa lebih lelah daripada sebelumnya.
Kebiasaan mengonsumsi makanan manis di malam hari bisa mengacaukan produksi hormon tidur seperti melatonin, sehingga kualitas tidur menurun.
Gula mengganggu hormon pengatur nafsu makan, membuat Anda sulit merasa kenyang dan mendorong untuk makan lebih sering.
Penurunan kadar gula darah setelah lonjakan tajam bisa membuat emosi tidak stabil, mudah tersinggung, dan sulit berkonsentrasi.
Mengurangi asupan gula bukan berarti harus hidup tanpa rasa manis. Anda bisa mengganti gula tambahan dengan pilihan alami seperti buah, serta memperbaiki pola makan demi menjaga keseimbangan tubuh dan suasana hati.
“Baca Juga: Rama dan Sinta, Kisah Cinta Abadi dalam Kepercayaan Hindu”
This website uses cookies.