Sering Lupa? Ini Penyebabnya yang Mungkin Tak Anda Sadari
1Buy Celebrex Online – Sering lupa memang manusiawi, namun jika kejadian ini terus terjadi, bisa jadi ada kebiasaan yang perlu dievaluasi. Mungkin Anda pernah mengalami momen ketika berdiri di depan pintu rumah dan lupa di mana menaruh kunci, atau bingung mencari dompet yang ternyata tertinggal di atas kulkas. Lupa memang sering menjadi alasan bagi insiden-insiden kecil dalam keseharian kita. Namun, sering kali kita menyalahkan faktor usia atau stres sebagai penyebab utama lupa, padahal banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari bisa menggerogoti daya ingat kita.
Menurut psikolog Michele Goldman dari Hope for Depression Research Foundation, ada rutinitas umum yang dapat menyebabkan otak menjadi lebih mudah “blank” dan memengaruhi kemampuan kita untuk mengingat. Berikut adalah tujuh kebiasaan yang ternyata bisa membuat Anda lebih sering lupa.
Tidur bukan hanya soal istirahat, tetapi juga merupakan proses penting bagi otak untuk menyimpan informasi baru. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa memangkas kemampuan otak untuk mempelajari hal baru hingga 40 persen. Bagian otak yang bernama hipokampus, yang bertanggung jawab dalam menciptakan ingatan jangka panjang, berfungsi optimal saat kita tidur cukup. Oleh karena itu, jika Anda sering mengorbankan tidur demi pekerjaan atau scrolling media sosial semalaman, jangan heran jika keesokan harinya Anda merasa susah fokus atau sering lupa.
“Baca Juga: Hemifacial Spasm, Kedutan Wajah yang Tak Terkendali”
Multitasking sering dianggap sebagai tanda produktivitas yang tinggi. Namun, kenyataannya multitasking justru bisa menurunkan kemampuan otak untuk menyerap informasi. Psikolog Julia Kogan menjelaskan bahwa perhatian yang terbagi menyebabkan otak tidak sempat mencatat detail penting, sehingga informasi yang kita terima tidak sepenuhnya tersimpan. Akibatnya, memori kita menjadi lebih mudah kabur dan kita sering lupa.
Gaya hidup yang terlalu banyak duduk tanpa aktivitas fisik tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga pada fungsi otak. Olahraga teratur sangat penting karena dapat melancarkan aliran darah ke otak dan melindungi sel-sel saraf. Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sedenter, yaitu kebiasaan duduk terlalu lama, dapat menyebabkan penyusutan pada area otak yang berperan penting dalam proses mengingat.
Pola makan yang tidak seimbang juga berperan besar dalam gangguan daya ingat. Vitamin B1 (tiamin) dan B12 sangat penting untuk fungsi otak. Tiamin mendukung pertumbuhan dan fungsi sel tubuh, sementara vitamin B12 menjaga kesehatan saraf dan sel darah merah. Kekurangan kedua vitamin ini bisa menyebabkan gangguan kognitif, termasuk memori yang buruk dan mudah lupa.
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan bisa memengaruhi berbagai bagian otak, terutama area yang berkaitan dengan memori. Faktanya, sekitar 10 persen kasus demensia berkaitan langsung dengan konsumsi alkohol jangka panjang. Jika Anda ingin menjaga ketajaman otak, batasi konsumsi alkohol dan hindari konsumsi berlebihan, karena bisa berisiko bagi daya ingat.
Selain merusak paru-paru, rokok juga memengaruhi kemampuan otak untuk membentuk ingatan baru. Psikoterapis Valentina Dragomir menjelaskan bahwa zat beracun dalam rokok merusak sel-sel otak dan menghambat regenerasi sel di area hipokampus, bagian otak yang sangat vital untuk memori. Semakin lama seseorang merokok, semakin besar pula risikonya terhadap daya ingat.
Tanpa disadari, lingkungan yang berantakan bisa memicu stres yang membuat otak lebih cepat lelah dan sulit untuk fokus. Michele Goldman menyarankan untuk menciptakan sistem penyimpanan yang rapi dan konsisten. Misalnya, dengan mencatat barang-barang penting, membuat to-do list harian, atau menyediakan tempat khusus untuk barang-barang kecil seperti kunci dan dompet. Dengan lingkungan yang lebih terorganisir, otak akan merasa lebih tenang dan mampu fokus.
“Simak Juga: Misteri Dasar Laut, Baru 0,001% yang Dilihat Manusia”
This website uses cookies.