Pernah Terjatuh? Lansia Jadi Lebih Rentan Mengalami Demensia
1Buy Celebrex Online – Demensia menjadi salah satu risiko kesehatan serius yang dapat muncul akibat jatuh pada orang lanjut usia (lansia).Hampir sepertiga dari mereka yang berusia di atas 65 tahun mengalami cedera akibat jatuh setiap tahunnya, terutama karena penurunan kekuatan otot, keseimbangan, penglihatan, pendengaran, serta refleks yang membuat langkah semakin tidak stabil.
Terjatuh pada lansia membawa konsekuensi serius. Selain risiko patah tulang atau cedera akibat benturan, penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemungkinan demensia. Sebuah studi besar yang terbit pada 2024 menemukan bahwa lansia yang cedera karena jatuh lebih berisiko mengalami demensia dalam waktu satu tahun dibandingkan dengan lansia yang mengalami cedera fisik lain.
Temuan ini berasal dari penelitian di Amerika Serikat yang menganalisis klaim Medicare (asuransi kesehatan untuk lansia). Tim peneliti mempelajari data hampir 2,5 juta pasien berusia di atas 65 tahun yang mengalami cedera pada 2014-2015. Setelah mengecualikan pasien dengan riwayat demensia, para peneliti membandingkan mereka yang cedera karena jatuh dengan pasien yang mengalami cedera lain.
Hasilnya, lansia yang jatuh memiliki kemungkinan 20 persen lebih tinggi mengalami demensia dalam setahun setelah kecelakaan. Meski penelitian ini tidak membuktikan bahwa jatuh secara langsung menyebabkan demensia, para ahli menduga jatuh bisa menjadi tanda awal penurunan fungsi otak.
“Jatuh mungkin merupakan kejadian sentinel yang menandai risiko demensia di masa depan,” jelas dokter Alexander Ordoobadi dari Brigham and Women’s Hospital. Ia menyarankan pentingnya skrining kognitif pada lansia yang mengalami jatuh dengan cedera.
Setiap tahun, hampir 10 juta kasus demensia baru terdiagnosis di seluruh dunia. Tanpa obat yang benar-benar efektif, deteksi dini menjadi langkah penting untuk memperlambat laju penurunan kognitif dan memberikan penanganan lebih baik bagi pasien maupun keluarga.
Ahli epidemiologi cedera, Molly Jarman, menyebutkan hubungan jatuh dan demensia bisa bersifat dua arah. Penurunan kognitif dapat meningkatkan risiko jatuh, sementara trauma akibat jatuh juga berpotensi mempercepat perkembangan demensia.
Penelitian sebelumnya mendukung temuan ini, dengan menunjukkan bahwa gangguan kognitif membuat lansia lebih rentan jatuh. Dengan demikian, kejadian jatuh bisa menjadi sinyal awal adanya kerusakan otak yang harus diwaspadai.
Selain jatuh, tanda peringatan lain dari gangguan kognitif meliputi penurunan kepekaan visual, kesehatan mental yang memburuk, hingga mimpi buruk yang lebih sering. Namun, tidak semua gejala ini berarti demensia, sebab penurunan fungsi otak juga bisa terkait kondisi medis lain yang dapat diobati.
Karena itu, pemeriksaan menyeluruh dan diagnosis tepat menjadi langkah penting. Semakin cepat tanda-tanda kognitif dikenali, semakin besar peluang pasien mendapatkan penanganan yang efektif untuk menjaga kualitas hidup.
Informasi ini bersumber dari sciencealert. Demensia menjadi salah satu risiko kesehatan serius yang dapat muncul akibat jatuh pada orang lanjut usia (lansia). Simak ulasan lengkapnya di 1BuyCelebrexOnline.
|Penulis: Lukman Azhari
|Editor: Anna Hidayat
This website uses cookies.