Pentingnya Konsultasi Sebelum Menggunakan ASI Booster, Ini Kata IDAI
1Buy Celebrex Online – Penggunaan suplemen penambah ASI atau ASI booster belakangan ini menjadi semakin populer di kalangan ibu menyusui. Namun, Badan Peningkatan dan Pengembangan ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP2ASI IDAI) mengingatkan bahwa konsumsi suplemen ini tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus melalui konsultasi medis terlebih dahulu.
Imbauan ini disampaikan menyusul tren meningkatnya penggunaan ASI booster yang dibeli bebas atau direkomendasikan secara informal di media sosial, tanpa arahan dari tenaga kesehatan.
“Penggunaan ASI booster tetap harus berdasarkan indikasi medis. Pemilihannya juga harus berbasis bukti ilmiah, seperti zat apa yang memang potensial dan aman untuk digunakan,” ujar Dr. dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A., Subsp.Neo(K) pada Senin (4/8/2025).
Menurut Wiyarni, kebutuhan setiap ibu menyusui sangat berbeda. Oleh karena itu, konsumsi suplemen tidak bisa digeneralisasi. Ia menekankan bahwa suplemen hanyalah pelengkap, bukan faktor utama dalam keberhasilan menyusui.
“Baca Juga: Empat Penyebab Kematian Paling Menyakitkan dan Respons Tubuh Menjelang Ajal”
Ketua Satgas ASI IDAI, Dr. dr. Naomi Esthernita F.D., Sp.A., Subsp.Neo(K), menambahkan bahwa kunci utama pemberian ASI yang berhasil justru terletak pada hal-hal dasar, yakni pelekatan dan posisi menyusui.
“ASI booster itu pilihan kesekian. Yang penting itu pelekatan dan posisi menyusu yang betul. Itu adalah dasar. Kalau pelekatan benar, tentu pemberian ASI-nya lebih baik,” tegas dr. Naomi.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya kesehatan mental dan emosi ibu. Rasa percaya diri dan dukungan lingkungan turut memainkan peran besar dalam keberhasilan menyusui. Menurutnya, mengandalkan suplemen semata tanpa memperbaiki teknik dan mengelola stres tidak akan memberikan hasil maksimal.
“Kalau dikasih ASI booster segerobak tapi pelekatan salah dan ibu stres, ya tetap enggak bisa (pemberian ASI-nya sukses),” tambahnya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menempatkan pemberian ASI eksklusif sebagai program prioritas nasional. Bayi dianjurkan mendapat ASI saja sejak lahir hingga usia enam bulan, tanpa tambahan makanan atau minuman lain.
ASI telah terbukti memberi banyak manfaat, seperti meningkatkan imunitas bayi, menjaga berat badan ideal, serta mendukung perkembangan otak melalui kandungan asam lemak esensial.
Namun dalam praktiknya, IDAI mencatat masih banyak tantangan di lapangan, terutama soal kurangnya edukasi menyusui yang memadai selama masa kehamilan dan setelah persalinan. Banyak ibu baru yang belum dibekali pengetahuan menyusui secara benar dan menyeluruh.
Melihat kondisi tersebut, IDAI mengajak para ibu untuk tidak tergesa-gesa menggunakan suplemen. Fokus utama sebaiknya diberikan pada aspek dasar, seperti teknik menyusui yang benar, dukungan emosional, serta pendampingan tenaga kesehatan.
Jika mengalami kesulitan, ibu menyusui disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi yang kompeten, agar dapat diberikan solusi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang baik, pemberian ASI bisa lebih optimal tanpa bergantung pada suplemen secara berlebihan.
“Simak Juga: Presiden Prabowo Beri Abolisi, Tom Lembong Resmi Bebas”
This website uses cookies.