Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi
1Buy Celebrex Online – Deteksi dini gangguan pendengaran pada bayi sangat penting dilakukan untuk memahami kondisi kesehatan mereka. Hal ini terutama karena ketidakmampuan bayi untuk berbicara sering kali membuat orang tua kesulitan mengidentifikasi masalah yang ada. Mengetahui kondisi pendengaran bayi sejak awal akan memudahkan orang tua dalam mendeteksi adanya gangguan dan segera mengambil langkah penanganan yang tepat.
Menurut data global, sekitar 34 juta anak-anak mengalami gangguan pendengaran, termasuk bayi yang lahir dengan masalah ini. Di Indonesia, diperkirakan 5 ribu bayi lahir setiap tahun dengan gangguan pendengaran.
“Baca Juga: Gummy Smile, Ketika Gusi Terlihat Saat Tersenyum”
Meskipun demikian, orang tua tidak perlu khawatir karena gangguan pendengaran pada bayi bisa dideteksi sejak dini. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk pemulihan.
Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan, dr. Hably Warganegara, menjelaskan beberapa cara untuk mendeteksi dini gangguan pendengaran pada bayi. Pada usia 0-1 bulan, orang tua dapat mengamati respons bayi terhadap suara. Bayi yang pendengarannya normal biasanya akan menunjukkan reaksi seperti refleks moro (terkejut), mengejapkan mata, atau berhenti menyusu lebih cepat saat mendengar suara keras atau tiba-tiba.
Selain itu, pernapasan bayi juga akan lebih cepat, dan ritme jantung meningkat saat mendengar suara keras. Bayi yang lebih besar akan menoleh mencari sumber suara. Orang tua bisa menguji bayi dengan suara seperti klakson mobil, pintu tertutup, atau tepuk tangan dari belakang.
Bayi yang tidak dapat mengoceh pada usia 12 bulan atau tidak menyebutkan satu kata pada 18 bulan perlu diperiksa lebih lanjut. Pada usia 24 bulan, jika perbendaharaan kata bayi kurang dari 10 kata, atau pada usia 30 bulan bayi belum bisa merangkai dua kata, ini bisa menjadi tanda gangguan pendengaran.
Untuk deteksi dini gangguan pendengaran yang lebih akurat, orang tua dianjurkan melakukan pemeriksaan Oto Acoustic Emission (OAE). Pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi pendengaran bayi secara tepat. Di banyak negara seperti Amerika Serikat dan Eropa, tes OAE sudah diwajibkan pada bayi baru lahir, namun di Indonesia masih belum merata.
Jika ditemukan gangguan pendengaran, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, seperti obat, alat bantu dengar, atau terapi wicara.
“Simak Juga: Sleeping Prince Saudi Genap 36 Tahun, Masih dalam Koma”
This website uses cookies.