Pemicu Kemunculan Kanker Esofagus, Apa Saja?
1Buy Celebrex Online – Kanker esofagus adalah kanker yang menyerang saluran pencernaan, tepatnya esofagus, yaitu penghubung antara tenggorokan dan lambung. Saluran ini berfungsi penting untuk mendorong makanan dari mulut menuju lambung setelah ditelan. Meski tak sepopuler kanker payudara atau paru-paru, kanker esofagus tergolong mematikan dan kerap terdiagnosis pada stadium lanjut.
Jenis kanker ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun tercatat sebagai penyebab kematian keenam akibat kanker secara global. Di Indonesia sendiri, setiap tahun diperkirakan terdapat sekitar 150.000 kasus baru kanker esofagus. Tingkat kematian yang tinggi sering kali disebabkan oleh keterlambatan diagnosis dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap gejalanya.
“Baca Juga: Siapa Saja yang Rentan Terkena Hipertensi?”
Belum ada penyebab pasti yang diketahui, namun beberapa faktor berikut telah terbukti meningkatkan risiko seseorang terkena kanker esofagus:
Risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Mayoritas pasien berusia di atas 55 tahun, dengan hanya sekitar 15% yang terdiagnosis lebih muda dari itu. Selain itu, pria memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita untuk mengembangkan jenis kanker ini.
Penderita GERD berisiko lebih besar terkena adenokarsinoma, jenis kanker esofagus yang umum di Amerika Serikat. GERD terjadi ketika asam lambung secara kronis naik ke esofagus dan menyebabkan iritasi atau rasa panas (heartburn).
GERD yang berlangsung lama dapat menyebabkan Barrett’s esophagus, kondisi ketika sel-sel lapisan esofagus berubah akibat paparan asam lambung terus-menerus. Perubahan ini meningkatkan risiko kanker karena sel-sel tersebut lebih rentan menjadi ganas.
Rokok, cerutu, tembakau kunyah, dan alkohol merupakan kombinasi paling berbahaya bagi esofagus. Konsumsi jangka panjang dapat menggandakan risiko kanker, terutama karsinoma sel skuamosa.
Orang dengan berat badan berlebih cenderung mengalami GERD, sehingga secara tidak langsung meningkatkan risiko terkena kanker ini. Lemak di perut menekan lambung dan mendorong asam naik ke kerongkongan.
Sering mengonsumsi minuman panas bersuhu di atas 65°C dapat merusak lapisan esofagus secara berulang. Kerusakan ini dalam jangka panjang berisiko menyebabkan perubahan sel yang memicu kanker.
Kanker esofagus adalah penyakit serius yang sering terlambat dikenali. Meski penyebab pastinya belum diketahui, beberapa faktor risiko telah teridentifikasi. Gaya hidup sehat, menghindari tembakau dan alkohol, menjaga berat badan ideal, serta tidak mengonsumsi minuman yang terlalu panas dapat membantu menurunkan risikonya. Penting juga untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti sulit menelan, nyeri dada, atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
“Simak Juga: Irjen Sandi dan Tawaran dari USU untuk Raih Gelar Profesor”
This website uses cookies.