Mengenal Silent Stroke: Si Pembunuh Diam-diam
1Buy Celebrex Online – Silent stroke adalah jenis stroke yang jauh lebih diam-diam dibanding stroke pada umumnya, namun tetap membawa risiko besar bagi otak. Berbeda dengan stroke yang biasanya disertai gejala dramatis seperti kelumpuhan mendadak atau gangguan bicara, silent stroke sering terjadi tanpa disadari karena tidak menunjukkan tanda fisik yang jelas.
Silent stroke adalah kondisi ketika suplai darah ke bagian kecil dari otak terganggu tanpa menimbulkan gejala fisik yang kentara. Meski kerusakannya tampak ringan, efek jangka panjang dari kondisi ini dapat mengganggu fungsi otak secara perlahan dan permanen.
Kondisi ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya, bahkan bisa terjadi beberapa kali tanpa terdeteksi. Oleh karena itu, stroke ini dijuluki sebagai pembunuh diam-diam.
“Simak Juga: Ganti Pembalut Berapa Kali Sehari? Begini Saran Medisnya”
Silent stroke terjadi karena suplai darah ke bagian otak tertentu tiba-tiba terhenti, umumnya akibat:
Sama seperti stroke iskemik, kondisi ini merusak sel otak akibat kurangnya oksigen. Namun, yang membedakan adalah lokasinya, kerusakan terjadi di bagian otak yang tidak mengontrol fungsi tubuh yang kasat mata, seperti bicara atau gerakan.
Meskipun tidak menyebabkan gejala drastis, silent stroke tetap meninggalkan jejak kerusakan pada otak. Beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:
Gejala-gejala ini sering dikira sebagai bagian dari proses penuaan biasa, padahal bisa menjadi indikasi kerusakan otak yang serius.
Silent stroke umumnya baru terdeteksi saat pasien menjalani pemeriksaan MRI atau CT Scan, biasanya untuk keluhan lain. Kerusakannya bersifat permanen dan kumulatif, sehingga semakin sering terjadi, semakin besar dampaknya pada fungsi otak.
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, terapi rehabilitasi dapat membantu memulihkan sebagian fungsi yang hilang. Terapi ini mencakup:
Karena gejala stroke ini sulit dikenali, pencegahan menjadi kunci utama. Menjaga tekanan darah tetap normal, mengontrol gula darah, berhenti merokok, dan menjalani gaya hidup aktif adalah langkah penting untuk mengurangi risiko.
“Baca Juga: Istana Bantah! Presiden Prabowo Minum Sari Apel, Bukan Wine”
This website uses cookies.