Bahaya Kejang pada Anak, Penyebab dan Cara Mengatasinya
1Buy Celebrex Online – Kejang pada anak adalah kondisi medis yang bisa sangat menakutkan bagi orang tua, terutama jika terjadi secara tiba-tiba. Kejang merupakan suatu gangguan pada otak yang mengakibatkan gerakan tubuh yang tidak terkendali. Kejang pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan dalam beberapa kasus, bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahaya kejang pada anak serta penyebab-penyebab yang dapat memicu kondisi ini.
Kejang pada anak dapat memiliki dampak yang serius jika tidak segera ditangani. Beberapa bahaya yang dapat timbul dari kejang antara lain:
Kejang berulang atau yang berlangsung lama dapat mengganggu fungsi otak anak. Jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat, kejang bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak. Kerusakan ini dapat berpengaruh pada perkembangan kognitif dan motorik anak.
“Simak Juga: Modifikasi Gen, Kemajuan Teknologi untuk Tingkatkan Kesehatan”
Selama kejang, anak mungkin kehilangan keseimbangan atau kesadaran, yang dapat menyebabkan cedera serius akibat jatuh atau terjatuh dari tempat tinggi. Beberapa kejang yang melibatkan gerakan tubuh yang tidak terkendali bisa menyebabkan luka pada kepala, wajah, atau tubuh lainnya.
Kejang yang terjadi dalam waktu lama bisa mempengaruhi pernapasan anak, menyebabkan kekurangan oksigen yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Kurangnya oksigen dapat memperburuk kondisi anak dan meningkatkan risiko komplikasi lainnya.
Kejang yang berulang dapat membuat anak merasa cemas atau takut, terutama jika mereka menyaksikan atau merasakan kejadian tersebut. Ini dapat mengarah pada gangguan psikologis, termasuk kecemasan atau masalah tidur, yang mempengaruhi kualitas hidup anak.
Kejang pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab yang umum antara lain:
Demam tinggi adalah salah satu penyebab utama kejang pada anak-anak, terutama pada usia 6 bulan hingga 5 tahun. Kejang akibat demam disebut sebagai kejang demam. Meskipun kejang demam sering kali tidak berbahaya dan jarang menyebabkan komplikasi serius, orang tua tetap harus berhati-hati dan membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Epilepsi adalah gangguan neurologis yang dapat menyebabkan kejang berulang. Anak-anak yang menderita epilepsi mungkin mengalami kejang tanpa adanya pemicu seperti demam. Epilepsi memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mengendalikan frekuensi dan durasi kejang.
Infeksi pada otak atau selaput otak, seperti meningitis atau ensefalitis, dapat menyebabkan kejang pada anak. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi, sakit kepala, dan muntah, serta memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi.
Cedera pada kepala, seperti gegar otak atau benturan keras, bisa menyebabkan kejang pada anak. Kejang setelah cedera kepala perlu segera dievaluasi oleh dokter untuk menentukan tingkat keparahannya.
Beberapa gangguan metabolisme yang mempengaruhi kadar gula darah, natrium, atau kalsium dalam tubuh dapat memicu kejang. Gangguan ini sering kali terjadi pada bayi atau anak-anak dengan kondisi medis tertentu yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit tubuh.
Kejang juga dapat dipicu oleh faktor genetik atau kelainan kromosom tertentu. Beberapa kondisi genetik langka dapat meningkatkan risiko anak mengalami kejang berulang.
Jika anak mengalami kejang, orang tua harus segera melakukan langkah-langkah berikut:
“Baca Juga: Gerhana Bulan Total (Blood Moon) dan Kaitannya dengan Spiritual”